Saat ini penggunaan kosmetik tidak hanya dominasi kaum wanita saja, pria masa kini juga senang merawat diri dan bahkan sudah banyak produk khusus pria yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan kosmetik. Produknya beraneka macam, mulai dari produk perawatan kulit sampai dengan produk parfum dan cologne khusus pria.
Namun para pria harus lebih cermat dalam memilih produk kosmetiknya, salah-salah bahan kimia dalam produk tersebut bisa merusak kualitas sperma. Produk-produk seperti parfum salah satunya. Salah memilih parfum bisa membuat sperma tidak sehat yang berakibat kemandulan.
Beberapa zat kimia yang memberi aroma khusus dalam cologne ternyata bisa merusak kualitas sperma. Fakta ini diketahui dari hasil penelitian sebuah Lembaga Konsumen di Amerika Serikat yaitu Environmental Working Group.
Peneliti menganalisis 17 parfum dan cologne dan menemukan fakta bahwa produk-produk yang beraroma mengandung senyawa-senyawa yang bisa berinteraksi dengan hormon manusia. Contohnya adalah zat kimia Dietil Pthalate (DEP) yang disebut-sebut dapat menimbulkan kerusakan sperma. Zat tersebut ternyata ditemukan dalam 12 jenis produk parfum dan cologne yang dijual bebas di pasar.
Selain itu yang mengagetkan adalah bahwa DEP hanyalah satu dari 12 zat kimia yang dapat mengganggu hormon kesuburan yang banyak ditemukan di cologne. Sebuah merk cologne terkenal mengandung tujuh zat kimia yang secara langsung berinteraksi dengan hormon estrogen dan androgen.
Penelitian yang sama juga menjelaskan adanya dua zat kimia pembentuk aroma khusus yaitu Galaxolide dan Tonalide. Kedua zat ini dapat mengganggu hormon estrogen dan androgen. Penggunaan secara berulang-ulang akan mengganggu kesuburan pada pria dan wanita. Kerusakan sperma akan mengurangi kesuburan pria dan mengakibatkan kemandulan.
“Kita tidak tahu bagaimana produk yang mengandung zat berbahaya ini bisa beredar di masyarakat. Banyak pria yang menggunakan cologne berbahaya tersebut secara berulang-ulang,” ujar peneliti senior Dr Olga V. Naidenko.
“Meskipun efeknya tidak langsung muncul tapi penggunaan jangka panjang secara terus menerus akan berdampak pada tubuh,” lanjut Dr Olga. Penelitian yang dilakukan oleh Environmental Working Group ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa banyak zat kimia yang digunakan untuk membuat cologne tapi tidak dicantumkan dalam label.
Tujuan dari penelitian ini adalah agar setiap parfum dan cologne mencantumkan setiap zat yang mereka gunakan pada label. Konsumen berhak mengetahui apa-apa saja dampak dari penggunaan produk parfum tersebut bagi tubuh. Tujuan kedua adalah untuk memastikan semua bahan dan zat kimia tersebut sudah melalui tahap uji coba secara menyeluruh sehingga dapat menjamin keselamatan konsumen.
Barangkali banyak pria yang tidak mengetahui parfum pheromones sebagai parfum alami tubuh. Banyak pria yang berusaha membangkitkan gairah wanita menggunakan parfum pheromones. Ini adalah parfum alami dan tidak memiliki efek samping, tidak seperti beberapa jenis cologne yang dijual dipasaran yang bisa mengakibatkan kemandulan.